Pencitraan dari satelit NASA menangkap gambar adanya pencemaran ganggang (alga) hijau beracun di sekitar Laut Arab. Setelah ditelusuri, alga hijau beracun itu terbawa oleh lapisan salju dari Gunung Himalaya yang mencair akibat perubahan iklim.
Menyusutnya lapisan salju di Himalaya, menyebabkan penyebaran ganggang hijau beracun begitu besar sehingga dapat dilihat dari luar angkasa.
Berdasarkan gambar yang ditangkap satelit
NASA, para peneliti menemukan spesies laut Noctiluca scintillans, yang
dikenal sebagai 'kilauan laut', melapisi garis pantai di sekitar Laut
Arab.
Noctiluca scintillans, organisme
planktonik berukuran mungil ini punya kemampuan untuk berkembang di
perairan pantai, membentuk pusaran dan filamen tebal berwarna hijau.
Padahal 20 tahun lalu, nama organisme
laut ini jarang terdengar. Tapi kini, mereka berkembang biak dengan
'kecepatan yang mengkhawatirkan' di kawasan Laut Arab, tepatnya di
perairan India, Pakistan, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Akibatnya, ganggang hijau ini mengancam
ikan-ikan di Laut Arab, sekaligus sektor perikanan yang menopang 150
juta orang di sekitar kawasan tersebut.
Para peneliti mengatakan bahwa pencairan
lapisan salju di daerah Himalaya-Tibbetan Plateu secara terus menerus
dapat memicu ekspansi Noctiluca dan membuat permukaan laut lebih hangat.
Noctiluca scintillan, ganggang hijau beracun. [Shutterstock]"Ini
mungkin salah satu perubahan paling dramatis yang telah kita lihat
terkait dengan perubahan iklim," kata Joaquim Goes dari Lamont-Doherty
Earth Observatory, Universitas Columbia, seperti dikutip laman Daily Mail, Rabu (6/5/2020).
Selain mengancam kelangsungan ekosistem
laut, sambung Goes, Noctiluca juga menyebabkan masalah lainnya bagi
manusia, yaitu pencemaran sanitasi air.
"Kami melihat Noctiluca di Asia Tenggara,
di lepas pantai Thailand dan Vietnam, dan sejauh selatan sampai
Seychelles, dan di mana pun ia berbunga, itu menjadi masalah. Ini juga
merusak kualitas air dan menyebabkan banyak kematian ikan," kata Goes.
Laut Arab. [NASA]Sebelum
ganggang hijau itu menyebar ke Laut Arab, ikan-ikan di perairan
tersebut mendapat asupan makanan yang cukup karena sumber makanan
mereka, fitoplankton, melimpah.
Fitoplankton tumbuh subur di lapisan atas
lautan karena diterangi matahari, dan kaya nutrisi ini, sehingga
merupakan sumber makanan utama bagi ikan.
Namun, penyusutan gletser dan lapisan
salju di Himalaya membuat ganggang hijau tersebut menyebar ke lautan,
menutupi permukaan air laut, sehingga jumlah fitoplankton pun menurun.
Imbasnya, sumber makanan ikan menjadi berkurang.
Di sisi lain, ganggang hijau Noctiluca
tidak bergantung pada sinar matahari dan nutrisi, tetapi dapat bertahan
hidup dengan memakan organisme lain, dalam hal ini memakan fitoplankton
yang seharusnya menjadi makanan ikan. (suara.com)
I manage this blog and post tutorials related to Blogger, SEO, Software Tools, Windows, CSS and Social Media. Did you find this blog helpful? Please socialize with us !!
* Silahkan Berkomentar Tetapi Sopan
* Jangan Meninggalkan Spam atau terkait lain nya
* Jangan Promosi